Oleh: Garsa Bambang, MSF
![]() |
Saat Sudah Cukup Gelap, Kita Bisa Melihat Bintang-Bintang |
Kegelapan dan kesulitan adalah guru yang menyamar, dikirim oleh kehidupan untuk mengajari kita seni mengubah rasa sakit menjadi wawasan, kegelapan menjadi penerangan.
Pelajaran yang paling abadi dan transformatif dalam hidup sering kali datang dalam paket yang tidak diinginkan, melalui kehilangan, ketidakamanan, penderitaan, teror, dan kekecewaan. Kita tidak dapat menjadi dewasa sebagai manusia tanpa terlebih dahulu belajar mengatasi kegelapan dan hal-hal yang tidak diketahui.
Alam mengajarkan kita bahwa vitalitas — dan kehidupan baru — hanya lahir melalui kematian yang lama. Penghancuran adalah komponen penting dan vital dari ekologi pribadi kita, serta fondasi ketahanan kita.
Menerima bahwa kesulitan adalah bahan bakar untuk pertumbuhan dan penting untuk realisasi pribadi menyuntik kita melawan keputusasaan dengan mengingatkan kita masing-masing bahwa hidup tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi mudah.
Filsuf Stoa sekaligus Kaisar Romawi, Marcus Aurelius memperingatkan kita dengan ucapannya yang terkenal tentang jebakan perilaku manusia: “Ketika anda bangun di pagi hari, katakan pada diri anda sendiri: Orang-orang yang saya hadapi hari ini akan ikut campur, tidak tahu berterima kasih, sombong, tidak jujur, cemburu dan bermuka masam.
Caloocan, February 03-2023
0 Komentar